Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Perkenalkan, nama saya Silmi Kumalasari, biasa dipanggil dengan Silmi. Saat ini saya melanjutkan pendidikan ditingkat paling atas, lebih tepatnya di Universitas Gadjah Mada yang berlokasi di Bulaksumur, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas di Indonesia, bahkan Universitas nomer satu di Indonesia. Saya tidak menyangka bisa melanjutkan pendidikan saya di Universitas ini, cukup sulit percaya rasanya, mengingat saat SMA dulu, saya hanya bermain-main.
Menyandang gelar Mahasiswi. Oh seriously, itu cukup berat, tapi seiring berjalannya waktu saya mulai menikmatinya. Mungkin benar, ada orang yang mengatakan jika kita mengerjakan sesuatu dengan senang hati, maka kita akan menikmatinya tapi tentu saja semua tidak akan berjalan mulus layaknya jalan tol. Dan itu benar-benar terjadi, percaya tidak percaya menjadi mahasiswi terkadang membuat anda senang karena sedikitnya jadwal perkuliahan, terkadang juga membuat anda frustasi karena begitu banyaknya tugas yang tidak anda mengerti.
Seperti halnya yang terjadi pada saya, kenapa ? Baiklah, saya akan sedikit bercerita.
Berawal dari saya yang ingin tinggal di kota Yogyakarta, dan dengan keputusan yang saya ambil, akhirnya saya mendaftarkan diri di Universitas Gadjah Mada. Mengambil program study D3 Ilmu Komputer dan Sistem Informasi, atau disingkat Komsi. Jujur saja, saat itu yang saya fikirkan tentang Komsi hanyalah hal-hal yang berbau komputer dan saya sedikit banyak tertarik akan hal itu. Karena menurut saya, hal itu terlihat keren, apalagi diimbangi dengan teknologi di zaman yang semakin hari semakin canggih saja. Tapi tidak semua presepsi saya tentang Program Study Komsi tersebut benar. Maksud saya, program study ilmu komputer dan sistem informasi tersebut tidak hanya mempelajari tentang komputer, akan tetapi juga mempelajari tentang bahasa pemrograman dan memahami hasil analisis dan rancangan Sistem Informasi.
Dengan minimnya basic yang saya miliki, saya sedikit banyak mendapat kesulitan dalam mata kuliah yang saya pelajari. Tapi saya tidak menyerah, karena menurut saya sendiri, saya memiliki ketertarikan untuk mempelajari hal-hal yang baru dalam hidup saya, mengingat saya juga tertarik dalam bidang teknologi informasi, menambah semangat saya untuk mempelajari semua mata kuliah yang saya dapat, meskipun tidak menutup kemungkinan jika saya tidakk bisa sepenuhnya memahami mata kuliah tersebut.
Mendapat bantuan dari teman dan browsing cukup membantu saya untuk memahami apa yang saya pelajari, baik di semester 1 beberapa bulan yang lalu maupun semester 2 saat ini.
Ketertarikan saya terhadap teknologi informasi dimulai saat ketidaksengajaan saya melihat drama korea yang kebetulan pemeran utamanya adalah lee min ho. Drama tersebut berjudul city hunter, dimana pemeran utama adalah seorang hacker di pemerintahan korea yang ingin balas dendam dan melindungi ibunya. Melihat bagaimana hebatnya lee min ho saat itu membuat saya tertarik akan hal-hal yang berbau Teknologi Informasi. Saya akui saya menyukai Negara gingseng tersebut, tetapi saya bukanlah maniak. Jadi sejak saat itu saya mulai menonton baik drama maupun film, baik dari eropa maupun asia yang berhubungan dengan Teknologi Informasi.
Dalam mengambil program study ilmu komputer dan sisterm informasi ini, saya berharap bisa memahami bagaimana dan cara pembuatan mobile application. Jujur saja itulah yang menjadi point of interest saya dalam program study ini. Dan bisa dikatakan semua ketertarikan saya tersebut karena Negara gingseng itu. Selain pada mobile application, yang menjadi ketertarikan saya selanjutnya adalah tentang visual effect yang diberikan pada sebuah film. Tetapi dari semua itu, saya lebih ingin bisa memahami dan membaca bahasa pemrograman sehingga saya bisa menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer.
Disamping hal tersebut, saya juga memiliki minat untuk menulis dan membaca sebuah fanfiction yang dikenal dengan ff atau sama saja dengan cerita pendek, baik cerita itu ber-chapter ataupun oneshoot, hanya saja tokoh utamanya dengan nama idola masing-masing. Membaca atau menulis fanfiction membuat saya senang, karena saya bisa berimajinasi untuk karakter tokoh utamanya, maupun berimajinasi akan seperti apa cerita itu berjalan.
Semua gadis pada umumnya menyukai akhir bahagia dalam sebuah cerita layaknya negeri dongeng, menjadikan saya menulis sebuah akhir yang cukup menyedihkan, seperti tokoh utama dalam cerita tersebut pergi untuk selama-lamanya atau orang yang terkasih pergi meninggalkannya. Meskipun saya tidak bisa dikategorikan dalam penulis professional tapi menurut teman saya yang telah membaca hasil tulisan saya, berpendapat bahwa cerita yang saya buat, cukuplah lumayan.
Membaca ide orang lain, ataupun menulis ide yang ada dikepala saya, membuat saya sadar akan banyaknya masalah yang ada didunia ini. Dimulai dari masalah terkecil hingga masalah terbesar,dari yang sederhana hingga yang rumit, dan seiring bertambahnya usia seseorang, maka masalah yang dihadapi pula semakin besar dan rumit.
Semua orang pasti menginginkan sebuah akhir yang bahagia, tapi secara realita, akhir dari sebuah kisah seseorang itu ditentukan oleh pemeran utama dalam cerita masing-masing atau sebut saja diri sendiri. Menginginkan akhir yang bahagia ditentukan oleh langkah kita mengambil sebuah keputusan dari setiap permasalahan yang ada karena didunia ini selalu ada pilihan. Melangkah kedepan atau tetap berdiam diri ditempat.
Seperti halnya yang saya alami saat ini, saya mengalami begitu banyak kesulitan karena minimnya pengetahuan yang saya punya terhadap ilmu komputer dan sistem informasi. Dari hal tersebut saya memiliki setidaknya dua pilihan. Berusaha untuk mengatasi kesulitan tersebut atau hanya berdiam diri dengan kesulitan tersebut. Dan saya memilih untuk berusaha, dengan cara meminta bantuan teman dan browsing. Beruntung saya memiliki teman-teman yang setidaknya mau menjelaskan kepada saya, apa saja yang saya tanyakan dan yang saya tidak mengerti.
Saya berusaha disini bukan hanya untuk diri saya sendiri, saya berusaha juga karena kedua orang tua serta kakak lelaki saya yang mempercayai saya disini. Karena itu saya tidak mungkin untuk tidak berusaha, mengingat begitu banyak hal yang telah mereka keluarkan untuk memenuhi kebutuhan saya, baik kasih sayang maupun financial.
Saya adalah anak bungsu di keluarga saya, mungkin memang benar jika anak bungsu lebih dimanja dari anak sulung. Itupun berlaku dikehidupan saya, tapi bukan berarti dengan mendapat perlakuan manja saya tidak bisa menjaga diri saya sendiri. Terbukti, saat ini saya melakukan apupun sendiri. Hidup dikota orang, tanpa adanya kerabat ataupun sanak family.
Itu tadi sedikit cerita tentang hidup saya, dimana awal dari ketertarikan saya terhadap Teknologi informasi sampai dengan hobi saya. Saya ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada orang tua serta kakak saya, sahabat saya, teman-teman saya, dan dosen pengajar yang senantiasa menajarkan saya untuk tetap maju dan berkembang dalam banyak hal, baik dalam hal akademik maupun non-akademik sekalipun. Dan sekali lagi saya ucapkan terimakasih. This is my story, so how about your story ? see you.
Wassalamu’alakum Wr. Wb.
My Life Mapping
Recent Comments